Skip to content

Cara Membuat Apron dari Baju Bekas

  • by
Cara Membuat Apron dari Baju Bekas

Untuk kamu yang enggan membeli apron baru, atau memiliki baju bekas dan ingin memanfaatkannya sebagai sesuatu yang lebih bernilai, mendaur ulang baju bekas menjadi apron adalah cara kreatif dan ramah lingkungan untuk mengurangi limbah. Proses ini tidak hanya menghemat biaya tetapi juga memberi Anda apron unik yang penuh dengan sentuhan pribadi. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk mengubah baju bekas menjadi apron fungsional dan stylish.

Cara Membuat Apron dari Baju Bekas

Pemilihan Baju Bekas

Memilih baju bekas untuk diubah menjadi apron adalah langkah awal yang penting. Pilihan baju bekas ini akan menentukan kualitas, kekuatan, dan tentu saja estetika dari apron yang akan Anda buat.

Memilih Bahan yang Tepat

Memilih bahan yang tepat

Pemilihan bahan adalah faktor krusial dalam pembuatan apron dari baju bekas. Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan adalah:

  • Ketahanan Bahan: Pilih bahan yang tahan lama seperti denim atau kemeja flanel. Bahan-bahan ini tidak mudah robek dan dapat menahan beban atau gesekan selama digunakan.
  • Kenyamanan: Pastikan bahan tersebut nyaman dipakai. Bahan yang lembut namun kuat seperti katun tebal adalah pilihan yang baik.
  • Penampilan: Pertimbangkan warna dan pola baju. Pilihlah baju dengan warna atau pola yang menarik untuk membuat apron Anda tidak hanya fungsional tetapi juga menarik secara visual.
  • Kondisi Bahan: Pastikan baju bekas yang Anda pilih masih dalam kondisi baik, tidak ada bagian yang terlalu lusuh atau sobek.

Menyiapkan Baju untuk Dipotong

Cara memotong bahan untuk apron

Sebelum memotong baju bekas menjadi apron, ada beberapa langkah persiapan yang perlu dilakukan:

  • Pencucian dan Penyetrikaan: Cuci baju bekas terlebih dahulu untuk menghilangkan kotoran atau noda. Setelah itu, setrika baju untuk memudahkan proses pemotongan dan penjahitan.
  • Penghapusan Bagian yang Tidak Diperlukan: Lepaskan bagian-bagian baju seperti kancing, zipper, atau hiasan lain yang tidak diperlukan dalam pembuatan apron.
  • Penandaan Pola: Gunakan kapur jahit atau pensil untuk menandai area yang akan dipotong. Ini memastikan pemotongan lebih akurat dan rapi.

Baca juga: Temukan Apron Terbaik di Jogja dengan 12 Tips Unik!

Proses Pembuatan Apron

Proses pembuatan apron dari baju bekas melibatkan beberapa langkah penting yang akan memastikan hasil akhir yang baik dan fungsional. Keterampilan dasar menjahit akan sangat membantu dalam proses ini.

Membuat Pola Apron

Langkah pertama dalam pembuatan apron adalah membuat pola. Berikut adalah beberapa tips untuk membuat pola apron:

  • Ukuran yang Sesuai: Sesuaikan ukuran pola dengan orang yang akan memakai apron. Pastikan panjang dan lebar apron cukup untuk menutupi bagian tubuh yang diinginkan.
  • Desain Sesuai Kebutuhan: Tentukan apakah Anda ingin membuat apron dengan atau tanpa kantong. Jika ingin menambahkan kantong, rencanakan ukuran dan posisinya pada pola.
  • Menggunakan Kertas Pola: Untuk pemula, menggunakan kertas pola bisa membantu. Gambarlah bentuk apron pada kertas pola terlebih dahulu sebelum memindahkannya ke baju.
  • Pertimbangan Khusus: Jika baju bekas memiliki detail seperti lipatan atau jahitan, pertimbangkan bagaimana ini akan mempengaruhi tampilan dan fungsi apron.

Memotong Baju Sesuai Pola

Setelah pola siap, langkah berikutnya adalah memotong baju sesuai dengan pola tersebut.

  • Ketelitian dalam Memotong: Gunakan gunting yang tajam dan pastikan pemotongan mengikuti garis pola dengan akurat. Potongan yang rapi akan memudahkan langkah menjahit selanjutnya.
  • Memanfaatkan Bagian-Bagian Baju: Pertimbangkan untuk menggunakan bagian depan baju untuk bagian utama apron dan bagian lain seperti lengan untuk membuat tali atau kantong.
  • Penyesuaian Pola: Jika perlu, buat penyesuaian pada pola saat memotong, terutama jika menemukan area pada baju bekas yang ingin dihighlight atau dihindari.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda akan bisa membuat apron yang tidak hanya praktis tetapi juga memiliki sentuhan desain yang unik, menambahkan nilai lebih pada kegiatan memasak atau kegiatan lainnya.

Menambahkan Tali Apron

Penambahan tali pada apron adalah langkah penting yang menentukan kenyamanan dan kepraktisan apron. Tali yang baik akan memudahkan penyesuaian ukuran dan memastikan apron tetap di tempat selama digunakan.

Membuat Tali dari Sisa Kain

Memanfaatkan sisa kain dari baju bekas untuk membuat tali apron adalah cara efektif untuk mengurangi limbah dan menciptakan tampilan yang serasi. Berikut adalah beberapa tips:

  • Ukur Panjang Tali yang Dibutuhkan: Ukur panjang tali yang dibutuhkan untuk leher dan pinggang. Pastikan tali cukup panjang untuk diikat dengan nyaman.
  • Pilih Bagian Kain yang Tepat: Gunakan bagian kain yang tidak terpakai seperti lengan atau bagian belakang baju untuk tali. Pilih bagian yang masih kuat dan tidak rusak.
  • Potong Kain dengan Rapi: Gunakan gunting tajam untuk memotong kain sesuai ukuran yang diinginkan. Potong kain dengan tepi yang rapi agar mudah dijahit.

Menjahit Tali pada Apron

Setelah tali dipotong, langkah selanjutnya adalah menjahit tali pada apron.

  • Posisikan Tali dengan Tepat: Letakkan tali pada posisi yang tepat di apron, biasanya di bagian atas untuk leher dan di kedua sisi untuk pinggang.
  • Jahitan yang Kuat: Gunakan jahitan yang kuat dan rapi untuk menjahit tali pada apron. Pastikan jahitan mengamankan tali dengan baik agar tidak lepas saat apron digunakan.
  • Jahit Tali dengan Rapi: Usahakan menjahit tali dengan rapi dan estetis. Jahitan yang rapi tidak hanya membuat apron lebih kuat tetapi juga menambah nilai estetika apron.

Dengan menambahkan tali yang dibuat dari sisa kain baju bekas, apron Anda tidak hanya akan menjadi lebih fungsional tetapi juga memiliki tampilan yang unik dan personal. Tali yang nyaman dan kuat akan menjamin apron dapat digunakan dengan nyaman dalam berbagai kegiatan.

Kustomisasi dan Dekorasi Apron

Mengkustomisasi dan mendekorasi apron yang dibuat dari baju bekas memberikan kesempatan untuk mengekspresikan kreativitas sekaligus meningkatkan fungsionalitas apron. Dengan menambahkan beberapa elemen unik, apron Anda akan menjadi lebih menarik dan personal.

Menambahkan Kantong

Kantong pada apron sangat berguna untuk meningkatkan fungsionalitasnya, terutama saat digunakan untuk kegiatan seperti memasak atau berkebun.

  • Desain Kantong: Tentukan ukuran dan bentuk kantong yang sesuai dengan kebutuhan. Anda bisa membuat kantong besar di bagian depan atau kantong kecil di sisi untuk alat tulis atau peralatan kecil.
  • Memilih Lokasi Kantong: Posisikan kantong di tempat yang mudah dijangkau. Pastikan lokasinya memudahkan Anda untuk mengambil dan menyimpan barang.
  • Menjahit Kantong pada Apron: Gunakan jahitan yang rapi dan kuat untuk mengamankan kantong pada apron. Pastikan kantong terpasang dengan baik dan tidak mudah lepas.

Menghias Apron

Menghias apron adalah cara untuk menambahkan sentuhan personal dan artistik pada apron Anda.

  • Pemilihan Dekorasi: Pilih hiasan seperti bordir, manik-manik, atau aplikasi renda yang sesuai dengan gaya apron. Hiasan ini bisa ditempatkan di sekitar tepi apron atau di sekitar kantong.
  • Teknik Aplikasi: Gunakan teknik aplikasi yang sesuai untuk menghias apron, seperti menjahit, menggunakan lem kain, atau teknik iron-on untuk aplikasi kain.
  • Harmonisasi Warna dan Pola: Sesuaikan warna dan pola dekorasi dengan tema keseluruhan apron agar terlihat serasi dan menarik.

Dengan kustomisasi dan dekorasi yang dilakukan, apron buatan Anda tidak hanya akan berguna dalam aktivitas sehari-hari tetapi juga menjadi ekspresi diri yang unik. Ini menambahkan nilai lebih pada apron dan membuat aktivitas memasak atau berkebun menjadi lebih menyenangkan.

Finishing Apron

Langkah terakhir dalam pembuatan apron dari baju bekas adalah finishing. Proses finishing ini sangat penting untuk memastikan bahwa apron tidak hanya fungsional tetapi juga memiliki penampilan yang rapi dan menarik. Berikut adalah beberapa aspek penting dalam proses finishing apron:

  • Memeriksa Jahitan: Sebelum mengakhiri proses, periksa semua jahitan untuk memastikan tidak ada yang terlepas atau kurang rapi. Jahitan yang kuat dan rapi akan memperpanjang umur pakai apron dan menambah kepercayaan diri saat memakainya.
  • Menyetrika Apron: Setrika apron untuk menghilangkan kerutan dan memberikan penampilan yang halus dan profesional. Penggunaan uap pada setrika bisa membantu dalam menghaluskan kain yang tebal atau sulit diratakan.
  • Pemotongan Benang yang Menjuntai: Potong benang-benang yang menjuntai dengan hati-hati untuk memberikan tampilan yang lebih bersih dan terawat.
  • Pengujian Fungsionalitas: Coba pakai apron untuk memastikan bahwa tali dan kantong berfungsi dengan baik dan nyaman saat digunakan.
  • Pelapisan Akhir (Opsional): Jika diinginkan, Anda dapat menambahkan pelapisan akhir seperti waterproofing pada apron, terutama jika bahan dasar apron tidak tahan air.
  • Penyimpanan yang Tepat: Simpan apron di tempat yang kering dan terhindar dari sinar matahari langsung untuk menjaga warna dan kualitas kain.

Dengan menyelesaikan apron dengan baik, Anda telah berhasil mengubah baju bekas menjadi apron yang bergaya, fungsional, dan penuh dengan sentuhan personal. Apron ini tidak hanya berguna untuk kegiatan sehari-hari, tetapi juga menjadi cerminan dari kreativitas dan komitmen Anda terhadap pemanfaatan ulang bahan.

WhatsApp Chat